|
awal kisah dimulai dari sini |
Sore itu panas, cerah ceria (bahasanya Anel) berangin sepoi – sepoi di Salatiga. Mendadak muncul ide gila yang bermula dari status di akun face book Anel yang intinya berbunyi, “Pengen main layangan”. Langsung saja kami bertiga (saya, Anel, dan Cantik) berniat menerbangkan layangan (yang belum dibeli) di Lapangan Pancasila, ini alun – alunnya Salatiga, loh!
|
on the way Lapangan Pancasila |
|
sebelum berjuang poto doloooo |
Langkah bermain layang – layang ala kami bertiga:
- Jalan (tanpa arah jelas) menyusuri gang cari warung yang jual layangan dan benangnya.
- Karena step 1 gagal, langkah 2 pun muncul à tanya anak kecil yang lagi main layangan, “Eh, dek, beli layangan dimana?” langsung menuju tempat penjualan layangan (hehehe) diantar adik itu. It’s done by Dhenok
- Memilih layangan dengan motif minimalis plus benangnya.
- PENTING: minta penjualnya memasangkan benang ke layangan (karena kami tidak bisa, hehehe). Langsung bayar (gak boleh ngutang!). It’s done by Anel.
- Membawa layangan ke Lapangan Pancasila (hehehe..giliran ini buat Cantik saja). Tips: diplastikin biar orang gak liat!
- Sampai lapangan, coba sebisanya menerbangkan layangan.
- Segeralah menyerah, dekati seorang anak – anak sambil berkata, “Dek, bisa minta tolong terbangin layangan ini gak? Nanti, layanganmu kakak pegangin.” (Ini akal – akalan supaya kita bisa merasakan nikmatnya megang layangan yang sudah mengudara.
- Step terakhir ini penting: karena sudah bosan dan hasu jadi beli es buah, es teller, dan siomay. Hehehe..
|
kiri: tipe pejuang, kanan: tipe perampas..hehe |
|
ini lebih enak dibanding main layangan |
|
enak ki, harga terjangkau! |
|
cuma nyisa es sama sendok n mangkok! |
|
pulang? poto lageee |
wkwkwkwkwkwk
ReplyDeletehahahahahahseeekkkkk
ReplyDelete*hehehe :p
ReplyDelete*aseeek to...
ReplyDeletekpn mengukir sejarah nang Lawang Sewu?
kudu ki! hehehehe
Layang-layang yang kusayang..jauh tinggi sekali melayang-layang (Koes Plus)
ReplyDeletehttp://www.trisnano.blogspot.com